Sabtu, 03 Juni 2017

Cinta Sewajarnya

Sikap seperti ini, bagaimanapun, akan sulit untuk diterima dalam sebuah masyarakat yang menekankan hasil daripada proses, benda daripada sesuatu yang hidup, yang berorientasi kepada tujuan akhir, dan mengajarkan kita untuk menggunakan otak ketika seharusnya hati yang dilibatkan. Cinta terhadap orang lain dan cinta terhadap kehidupan bukanlah sesuatu yang dapat dicapai dengan tergesa-gesa. Seks, ya, tetapi cinta, tidak. Cinta membutuhkan kesenangan dalam ketenangan, sebuah kemampuan untuk menikmati proses menjadi dan bukan bertindak, memiliki atau memanfaatkan.

Fromm, Erich, 2007, Cinta, Seksualitas, dan Matriarki: Kajian Komprehensif tentang Gender, Yogyakarta, JALASUTRA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar