Selasa, 29 Juli 2014

Kok Bisa..

Mari kita mulai dari kata, "Kok Bisa.."
1. Kok bisa, Soekarno lemah ketika berpisah dengan rakyatnya?
2. Kok bisa, orang berkulit putih berpotensi mimisan?
3. Kok bisa, orang penyandang darah rendah cenderung sabar?
Baiklah sepertinya suah cukup..

Rabu, 23 Juli 2014

Berbuka dengan "yang manis" ..

Kalau diajakin berbuka paling suka di restoran Jepang.. Tapi paling bermakna yang seperti ini, ikut kajian sambil ngabuburit. Kita mendebat segalanya yang bertentangan dengan iman kita. Berdiskusi, berdialog, dan terus berpikir tanpa henti..

Alhamdulillah, udah dapet ilmu dari kajian, dapat takjil gratis, dapat makan gratis juga.. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? [55:16]

Selasa, 22 Juli 2014

Berbuka Puasa di Kiko

Ini kesekiankalinya buka di restoran Jepang.. Alhamdulillah, Allah masih memberi kesempatan pada gadis serupa saya..


 Tatapan pertama oleh karyawan Kiko ditanya, "Take away atau makan di tempat?" Dalam hati jawab, "Helooooo, ngga lihat kita datang berdua udah pasti mau menikmati kebersamaan dong.. Masak iya take away?" Haha.. Bisa merangkai kalimat ini setelah diskusi dengan rekan yang berani meneraktir saya. Sempat kecewa sih, karena sambutannya tidak bernuansa Jepang.


 Ini buku menunya, dari covernya udah terasa aroma Jepang kan.. 


Untuk setting ruangannya, dari elemen pembentuk ruangan yang merefleksikan Jepang cuma dindingnya yang sebagian disusun oleh kayu. Sementara lantai dan plafonnya lebih ke aliran modern. Elemen pengisi ruangannya, seperti meja dan kursi cukup tampak aliran Jepangnnya dengan bahan baku dari kayu dan design abstraknya Jepang. Selanjutnya yang paling mendukung terkonstruksinya nuansa Jepang adalah dekorasinya, nampak di gambar terdapat lukisan Geisa dan hiasan bunga sakura..
  
Rekan saya memilih makanan kelas tinggi ini.. Entahlah, saya lupa namanya apa.. Ada nasi di lapisan bawah, lalu ada semacam telur kocok, dan daging ayam digoreng lapis tepung gitu.. Rasanya lumayan enak.. Ditambah minuman semacam soda gembira.. Makannan di Kiko sebernarnya ngga beda jauh sama masakan Indonesia, bahkan lebih enak masakan rekan saya.. Tapi harga di Kiko tinggi, mungkin untuk membayar servicenya dan pajaknya.. Tata nan meja juga cenderung modern, tidak terdapat sumpit seperti pada restoran Jepang biasanya.. Mungkin Mangkok dan piringnya saja yang menyerupai keramik Cina, tetap bukan menyerupai Jepang..

Nah, ini pesanan saya.. Maklumlah, anak golongan darah A yang penuh kehati-hatian disertai karakter melankolisnya penuh analisis jadilah saya pilih menu paket yang dapet isi banyak tapi harga tetap murah.. Ada nasi, ayam, dan sup tofu.. Minumnya seperti es campur (air, es batu, sirup, nata, cao).. cukup Rp 23.000,-

Ini dia sosok yang berani meneraktir saya di Kiko.. Manis ya senyumnya..(karena udah mau nraktir) Total pengeluaran Rp 75.000,-
Semoga semesta dapat merasakan kebahagiaan yang sama seperti kami. Aamiin.

 (Not for Skripsi, yang untuk skripsi tabu untuk dipublish dan restorannya jauh lebih bergengsi)

Senin, 21 Juli 2014

a Cup of Hot Coffee






Do you still remember this one?
You did said, "Manis seperti yang membuat.."
Now, everything is gonna be gone..
And, tea to be bitter..

Sabtu, 19 Juli 2014

Berlian






Seperti berlian..
Semakin tertekan oleh tanah..
Semakin dalam terkubur di kedalaman..
Semakin tak tampak..
Semakin berharga dan mahal harganya..
Bisa jadi itulah berlian yang paling mulia..

_GaietyFantasy_