Rabu, 27 Agustus 2014

Selembar Pembelaan

Ada kalanya seekor beruang terbangun lalu mencari makan. Jikalah si beruang bertekad untuk terus tertidur dan memilih untuk tidak mencari makan.. Yah, ikhlaskan saja.. Jika para pemirsa tetap menanti aksi beruang, itu wajar..

Sabtu, 23 Agustus 2014

Legalitas Aborsi

Variabel 1: Oknum
Variabel 2: Perempuan
Variabel 3: Bayi
Dalam kasus pemerkosaan, yang menjadi pertanyaan urgent adalah siapa yang bersalah?
Jika pemerkosaan itu murni, maka yang salah adalah si oknum. Namun, jika berawal dari perempuan tersebut yang bersolek dan berjalan dengan bohainya di depan oknum hingga memancing gairahnya, siapa kah yang bersalah? Apakah itu masih disebut diperkosa? Atau yang terakhir salah si bayi? Pertanyaan yang terakhir ini sungguh menyedihkan. Yah, hingga detik ini menurut saya bukan salah bayi yang lahir, tetapi salah ibu yang mengandung dan bapak yang berbuat. Dan tentu ada pemerintah yang berkutat.
Jika solusi dari peristiwa perkosaan adalah aborsi tentu akan ada banyak bayi-bayi yang akan menjadi darah-darah kembali. Coba bayangkan jika yang, menjadi solusi adalah kewajiban menutup aurot dan peningkatan pendidikan agama serta penciptaan kondisi yang lebih signifikan agar para perempuan mampu termuliakan. Tentu tak akan ada bayi-bayi yang dihancurkan dan tak ada rasa sakit oleh perempuan. Di samping itu pembatasan persebaran film-film porno yang mampu memancing hasrat, mungkin dapat menciptaan culture yang lebih sempurna. Ayolah, kapan Indonesia maju.. Cobalah berisolusi dari akarnya.

Selanjutnya untuk mereka yang benar-benar menjadi korban perkosaan meski telah menutup aurat. Apa kalian tega menghancurkan bakal-bakal generasi yang bisa jadi bayi hasil perkosaan itulah yang akan menjadi pemimpin pemberantas oknum yang tak bertanggung jawab? mengapa bukan si oknum yang dijera hingga mati? Bayi dan oknum.. Selain jasad bayi juga memiliki rasa hanya dia belum belajar apa itu budaya dan bahasa sehingga mereka belum mengetahui bagaimana cara mengekspresikan sakita hati dan jasadnya. Oknum dia juga memiliki jasad dan rasa, yang membedakan dengan bayi adalah kesalahannya. Sementara bayi, dia tidak bersalah. Oooooooooo, knp aku begitu tendensi pada bayi..

Rabu, 20 Agustus 2014

Bala Buku

Pernah di satu diskusi dengan salah satu alumni Fisipol UGM. Sekitar dua tahun lalu, bisa jadi saat aku masih bau kencur, aku ingin meminjam buku dari alumni tersebut. Namun, beliau, menolak dengan alasan jarak lokasi kita terlampau jauh dan itu memiliki resiko besar untuk hilang. Lantas, aku dengan kurang sopannya merayu agar ikhlaskan saja buku itu untuk aku. Ya, karena kepercayaan ku adalah Islam. Yang mana, terdapat definisi amal jariah. Jadilah, aku menilai jika buku alumni ku terseut hilang atau tidak, akan mendapat pahala karena itu diniatkan sebagai amal jariah. Berikutnya alumni tersebut berargumen, hanya orang bodoh yang memberikan bukunya pada orang lain.

Sebagi seorag muslim tentu saya tercengang dengan jawaban alumni tersebut. Selang dua tahun, dan sekarang saya berada di posisi mahasiswa tua. Barulah saya mengamini argumen alumni saya. Hingga saat ini bisa jadi ada lebih dari satu buku dengan pengarang yang luar biasa yang saya berikan pada teman saya dengan cuma-cuma. Dan sialnya, kini saya sangat membutuhkan buku itu untuk referensi.

Silakan disimpulkan, dimaknai, dan diambil hikmahnya sendiri-sendiri.

Syukur dan Ikhlas

Sementara ini, saya rasa ikhlas dan syukur merupakan permainan imajinasi. Maka beruntunglah mereka yang memiliki imajinasi tinggi. :v

Sabtu, 09 Agustus 2014

b... u... bu... k... u... ku... BUKU...

Buku adalah kawan terbaik menjadi slogan saya masa kecil. Maklum anak kuper bin cupu.. Apalagi sering ditinggal dan dipisahkan dengan orang tua jadilah buku setia menemani saya. Tapi semenjak saya kuliah dan semakin banyak buku yang saya lahap. Sejak itulah saya paham, tidak semua buku bersahabat.
Buku itu seperti manusia, ada yang baik, ada yang jahat, ada yang munafik, ada juga yang fasiq...
Jadi berhati-hatilah dalam membaca buku..
Mungkin beberapa tips berikut dapat membantu dalam memilih buku..
1. Seperti pada EYD ketika ingin menulis referensi buku.. Kita perlu melihat NaTaJuKoPen alias Nama pengarang, Tahun penerbitan, Judul, Kota penerbitan, dan Penerbit dari buku tersebut. Kita perlu menelisik siapa dalang dibalik buku tersebut yang akan mengonsep pemikiran kita. Karena ada pepatah "Kita adalah apa yang kita baca sebab yang kita baca akan menjadi apa yang kita pikir".
2. Lihat referensi yang dipakai oleh pengarang.
3. Lihat cover
Have a nice book .. :v

Jumat, 08 Agustus 2014

Kurma dan Madu

Seperti Kurma dan Madu.. Manis namun tak ada semut yang berani merebung.. Hanya manusia yang "berilmu" lah yang mau mendekatinya.. :v

Rabu, 06 Agustus 2014

Sangat Jelas yang Batil dan yang Hak

Pernahkah kau melihat bunga tulip di musim semi...? Indahnya begitu memikat hingga tak sampai hati untuk memetiknya..
Pernahkah kau melihat embun pagi di sehelai daun...? Beningnya begitu menyegarkan hingga mematahkan angan tuk mengusiknya..
Kombinasi yang menawan antara bunga tulip dan embun pagi.. Tentu menatapnya menjadi kenikmatan yang tak dapat dinafikan..
Sementara ada pun sebuah mobil dengan asap polusi yang tak dapat ditoleransi lagi.. Kemudian bersanding dengan bunga tulip.. Udara berubah, tak sesegar ketika bersanding dengan embun pagi.. Ohh, mobil tak hanya memberi asap polusi, mobil dengan sengaja melindas bunga tulip.. Sungguh malang si bunga tulip.. Dia tak ada daya untuk membalas mobil.. Bunga tulip hanya mampu terdiam rapuh dan mati.

Mungkin seperti itulah dongeng yang ingin dikisahkan Tuhan padaku. Tak perlu membalas karena segala sesuatu pasti ada balasannya entah itu di dunia atau di akhirat. Jika mobil tak pantas bersanding dengan tulip, tak perlu memindahkan bunga tulip di tempat aman tapi Tuhan lah yang akan menyelamatkan bunga tulip. Tuhan sudah menjelaskan yang batil itu batil dan yang hak itu hak. Antara yang hak dan yang batil tidak dapat dicampurkan.. Jika telah berada di posisi hak maka ia akan dipersatukan dengan hak. 
Apabila roh-roh dipersatukan adalah akan dihimpunnya setiap kelompok roh-roh yang sejenis dalam satu kelompok tertentu, sebagaimana dijelaskan dalam ayat berikut.
“Dan kamu menjadi tiga golongan, yaitu golongan kanan. Alangkah mulia golongan kanan itu. Dan golongan kiri, alangkah sengsara golongan kiri itu. Dan orang-orang beriman paling dahulu. Mereka itulah yang didekatkan pada Allah. Berada dalam surga kenikmatan.” (Q.S. Al Waqi’ah 56: 7-12).



Senin, 04 Agustus 2014

Talking with My Own Two Hands

So what the next trip?
I want to go around kuliner Yogyakarta.. Yeah, it must.,
Make a date [...:...:...]
Then where you will go again?
I want to go many enterprise..
Good idea.. could you accompany me?
SUUUUUURRRREEEEE.. :v