Mungkin pagi ini saya bisa dijuluki mendapat petaka... Rencana ikut kajian jam 06.00 dan berangkat jam 05.40, pada realitanya jam 05.35 tertidur pulas hingga pukul 06.45.. Ckckck.. Astag'firullahal'adzim..
Jadilah saya menggalau dengan gedang-gedang yang siap membusuk. Haha.. Yuph, Mama memang selalu membeli bahan makanan banyak, namun karena kesibukan di kantor sering kali bahan-bahan makanan ini hanya menjadi perawan busuk.. Haha.. Selain gedang, bahan yang dibutuhkan adalah coklat, coklat ini pun sisa dari bahan praktek adek saya yang sekolah di tata boga..
Baiklah, mari kita bahas filosofi dari nama gedang kali.. Mengapa gedang kali? Alasannya ada tiga, karena cara pembuatannya tidak karuan.. Mulai dari bahan yang siap membusuk tidak karuan dan Coklat yang seharusnya dapat meleleh dengan indahnya justru mengembun kemudian teksturnya seperti air kali.. Yeeeaahhhaaa.. Kedua karena rasanya tidak karuan, dan yang terakhir karena yang membuat bukan cheff handal atau seorang ibu rumah tangga dengan talenta provesional.. Khekekeke.. Tapi sosok mahasiswa yang galau dan tidak karuan.. Nah, tahu kan gedang yang ada di kali (red,- kotoran manusia), rasanya bagaimana? Proses terjadinya bagaimana? Dan orang yang melihatnya pun menjadi seperti apa? Jawabannya kurang lebih adalah "Tidak Karuan" hegagaga..
Berhati-hatilah pada Gedang Kali!!!
Ketika detik-detik pelahapan.. Dampak yang muncul adalah menambahnya kerutan di wajah.. Hal ini disebabkan adanya proses pengidentifikasian rasa yang tidak karuan.. Kedua gigi akan lengket-lengket akibat coklat yang gagal meleleh.. Ketiga seperti salah satu take scene di film anime "Ratatoulille", di mana sang kritikus mengenang masa kecilnya bersama Mama ketika mengawali sesuap ratatoulille.. haha.. Itulah yang dialami teman saya ketika mengakhiri sesuap gedang kali.. Dia teringat masa kecilnya ketika meminum obat rasa jeruk.. haha.. END
Mau gedang kali?
Sabtu, 26 April 2014
Kamis, 17 April 2014
Melewati Magelang
Dulu bukan aku yang terjatuh di sini.. Dia yang terjatuh dan aku yang menolong.. Benar adanya, bumi itu berputar.. Aku terlelap ketika melewati magelang.. Motor metik yang begitu nyaman dan udara yang sangat terkondisikan membuat jutaan pikiran menyambutku keluar dari kesadaran.. Bersyukur ku dapat menjaga kestabilan.. Namun, magelang selalu memasukanku pada gelang-gelang pengalaman yang tak terlupakan.. Bersyukur motor kawan yang ku tabrak.. Segera ku cari kakak.. Memastikan kondisinya baik-baik saja.. Entah, aku pun sekarang lupa adegan apa saja yang aku lakukan.. Yang ku ingat hanya bayang-bayang kakak ku yang terdiam membisu di pinggiran jalan.. Mungkin karena rasa sakit yang dia tahan. Beberapa kali ku tanyakan kondisinya dia hanya membisu terdiam.. Maaf.. Aku tahu aku salah.. Aku akui aku salah.. Aku menyesal.. Dan janji tak akan terulang.. Aku bukan adik yang baik kak..
Kekalutan membuat ku tak sadar darah yang terus mengalir di tangan.. Semakin kalut.. Semakin aku hanya terdiam.. Ada kawan yang berusaha menghentikan.. Aku tak tahu apa yang membuatnya berjuang sedemikian rupa.. Aku hanya menghendaki biarkan darah ku terus mengalir.. Sebagai konsekuensi kecerobohan.. Darah terus mengalir.. Melumuri jalan.. Melumuri tas slempang.. Meumuri kaos kaki.. Melumuri sandal.. mengisi botol yang kawan berikan.. Sudahlah, mungkin ini saatnya kawan.. Renung ku sambil menyandarkan diri di jembatan pinggir jalan.. Menatap kakak ku yang meringkuk menahan sakit.. Maaf kak.. Maaf..
Kawan telah berhasil menghentikan aliran darah.. Ada jurus tertentu dalam menghadapi derasnya aliran darah.. Terekam oleh ku, kawan memberi ludah.. Yack, menjijikan.. Tapi patutkah kita mencela bila akhirnya kita terselamatkan.. Kematian tak berhasil bersua dengan ku..
Beberapa orang menghampiri kami.. Mereka menawarkan beberapa pertolongan.. Namun, kakak memang rupawan.. Dia tetap berjuang sendiri untuk menyelesaikan masalah.. Tertatih-tatih mengendarai motor metik dengan aku yang tertidur kembali di boncengan..
Jika kehidupan ku setelah ini lebih bermanfaat dan beruntung.. Aku hanya bisa mengucap terima kasih banyak untuk kawan dan kakak ku..
Kekalutan membuat ku tak sadar darah yang terus mengalir di tangan.. Semakin kalut.. Semakin aku hanya terdiam.. Ada kawan yang berusaha menghentikan.. Aku tak tahu apa yang membuatnya berjuang sedemikian rupa.. Aku hanya menghendaki biarkan darah ku terus mengalir.. Sebagai konsekuensi kecerobohan.. Darah terus mengalir.. Melumuri jalan.. Melumuri tas slempang.. Meumuri kaos kaki.. Melumuri sandal.. mengisi botol yang kawan berikan.. Sudahlah, mungkin ini saatnya kawan.. Renung ku sambil menyandarkan diri di jembatan pinggir jalan.. Menatap kakak ku yang meringkuk menahan sakit.. Maaf kak.. Maaf..
Kawan telah berhasil menghentikan aliran darah.. Ada jurus tertentu dalam menghadapi derasnya aliran darah.. Terekam oleh ku, kawan memberi ludah.. Yack, menjijikan.. Tapi patutkah kita mencela bila akhirnya kita terselamatkan.. Kematian tak berhasil bersua dengan ku..
Beberapa orang menghampiri kami.. Mereka menawarkan beberapa pertolongan.. Namun, kakak memang rupawan.. Dia tetap berjuang sendiri untuk menyelesaikan masalah.. Tertatih-tatih mengendarai motor metik dengan aku yang tertidur kembali di boncengan..
Jika kehidupan ku setelah ini lebih bermanfaat dan beruntung.. Aku hanya bisa mengucap terima kasih banyak untuk kawan dan kakak ku..
Sepertinya Matching dengan Cover.. Ini Catatan Jaman Aktif Kuliah.. :v
Rumput pun akan tetap dapat bertahan hidup di setiap tempat.
Asalkan tersedia cukup air dan cahaya. Yakinlah rumput akan selalu ada di mana pun..
Tuhan rumput mu telah kehabisan air, rumput mu tak tahu harus seperti apalagi..
Rumput Mu hanya ingin bertemu dengan Mu..
Tuhan:
Okay, rumput, aku akan membantu mu dengan sebuah penanda.. Lihat
lah kitab mu.. Baca kitab mu, aku telah banyak bercerita di dalamnya.. Jika
harapan mu tak pernah terkabul, itu bukan berarti aku tak berbuat adil, kau
tahu 99 nama ku.. Aku adil.. Pegang nama Ku itu.. Baca kitab mu!! Baca kitab
mu!! Baca kitab mu!!
Senin, 14 April 2014
for beloved Mom and Dad
Usia ku semakin menua.. Dan begitu juga dengan kalian.. Aku hanya bisa berderap gempita mendobrak ketidakberdayaan.. Menghadapi semua ujian dan cobaan.. Mencoba tetap sabar, tulus, lembut, dan penuh kasih sayang.. Dulu kalian ajarkan aku kemandirian.. Saat aku belum paham dunia.. Aku telah meninggalkan sarang.. Aku mencoba mengenal beberapa sapaan.. Nenek, Tante, Bude, Pade, Sepupu, hingga seorang hakim duda.. Berteman dengan mereka.. Agar dapat melangsungkan hidup ku di dunia.. Tanpa bekal di usia ku ke empat.. Tapi ini atmosfer yang sungguh menyenangkan.. Kalian tepat memilihkan aku lingkungan Semarang.. Di sini, aku belajar akan nilai keluarga.. Ya, ketika aku menanyakan kata "Mama dan Papa".. Aku mengerti persaudaraan.. Ketika aku menanyakan kakak dan adek kandung ku di mana? Dan tentang keadilan.. Ketika hak ku sebagai cucu, keponakan, sepupu, dan tetangga lebih terpenuhi dibanding seorang anak dari orang tua yang sibuk bekerja.. haha.. Sungguh, ini nikmat dari Allah yang sangat luar biasa.. Kini, aku pun menjadi seperti kalian yang mencoba mandiri untuk keuangan.. Tenanglah, rumah yang berlimpah.. Mobil di mana-mana.. Cukup motor saja yang aku pilih untuk menemaniku bekerja.. Mungkin sesekali mobil dan rumah aku manfaatkan untuk melayani wisatawan.. Tapi tenanglah, aku akan mengembalikannya seperti semula.. Ingatkah, ketika aku duduk di bangku Sekolah Dasar.. Beberapa puisi ku kirim ke koran.. Dan honor itu aku buat jajan.. Aku menyesal.. Mungkin karena aku belum paham soal administrasi pendidikan.. Kemudian Sekolah Menengah Pertama.. Aku mencoba membayar SPP dengan tabungan uang jajan.. Dan SMA membayar SPP dengan biaya bimbingan juara lomba.. Kini aku kuliah.. Berusaha lebih cerdik lagi untuk membayar SPP dan BOP dengan beasiswa dan bekerja.. Setiap kalian mengatakan, "Sudah ada uang?" Jujur aku merasa direndahkan.. Atau, ketika kalian berkata, "Kalau butuh sesuatu bilang aja.." Tidak Mama.. Tidak Papa.. Aku masih punya dua tangan, dua kaki, otak yang masih sehat.. Bagi ku ini karunia Allah yang sangat luar biasa.. Sebuah modal untuk pengusaha sukses bermasa depan cerah.. Aku hanya ingin doa Mama-Papa.. Ya, doa Mama-Papa lah yang aku butuhkan.. Sebagai peringan langkah.. Terima kasih untuk pembelajaran mandiri Mama-Papa.. Jazakumullah.. Timbunan bunga mawar.. Triliunan uang.. Hingga keindahan semesta.. Tak akan mampu menggantikan cinta Mama dan Papa..
Rabu, 09 April 2014
Melankolisme ala Kuliah Psikologi Islam Dikolaborasi Pendakian Sumbing
Panas atau hangat..
Beku atau sejuk..
Gersang atau rindang..
Mata pengindra spektrum bukan komando untuk lara..
Bising atau nyaring..
Parau atau riuh..
Sepi atau sunyi..
Telinga pengindra dentuman bukan komando untuk sendu..
Pun rasa di hidung, mulut, dan kulit tak berdaya..
Akulah sang manusia..
Cukup hati yang terpaut pada Yang Maha Penguasa..
Beku atau sejuk..
Gersang atau rindang..
Mata pengindra spektrum bukan komando untuk lara..
Bising atau nyaring..
Parau atau riuh..
Sepi atau sunyi..
Telinga pengindra dentuman bukan komando untuk sendu..
Pun rasa di hidung, mulut, dan kulit tak berdaya..
Akulah sang manusia..
Cukup hati yang terpaut pada Yang Maha Penguasa..
Rabu, 02 April 2014
Pelantikan Ar-Roche Darussalam 30-31 Maret 2014
Assalamu'alaikum, Ya Akhi, Ya Ukhti..
Yah, jujur setelah lama saya tersesat dalam perkuliahan, dalam arti meninggalkan Ar-Roche Darussalam.. Kini saya kembali tersesat di jalan yang benar, yah di Ar-Roche Darussalam..
To the point aja, mau buat laporan pertanggungjawaban a.n. TIM HOREEE, khususnya tim outbond..
Usai beribadah, taujih, dan prokeran, kami kelaparan.. hahaha..
Tidak ada yang bisa mengalahkan keromantisan UKHUWAH..
Ini agenda surprise dari kami untuk peserta... Awalnya kami melantunkan doa Rabithah, lalu bersenandung bersama dan di akhiri dengan curhat bersama.
Beginilah ketika kata tak lagi bermakna.. Tangis pun penuh makna..
Muhasabah diri..
Dan kau lilin-lilin kecil
Sanggupkah kau mengganti
Sanggupkah kau memberi
Seberkas cahaya
Perguliran masa menuju pagi yang cerah.. KAMI SIAP OUTBOND.. yeeeeaaaaaahh...
Untuk pertama kalinya tour pakai tas ransel, biasanya cuma pakai tas slempang.. Hemm, mungkin atribut untuk outbondnya berlebihan.. haha..
Salah satu view puncak Nglanggeran yang menemani saya ketika galau sendiri menanti peserta outbond..
Dan inilah mereka, setelah sampai di pos 5.. Ada game rolling egg.. (untuk penjelasan game lebih detail akan saya post di bagian bawah dengan sub judul tor outbond)
Tidak lupa Basmallah..
Sub'hanallah, tim ikhwan berhasil melandaskan telur dengan sempurna.. Selamatttt..
Tim akhwat ngga kalah kreatif..
Tim akhwat sempat merasa takut ketika menenjunkan..
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa...
Tim akhwat merasa bersalah telah memecahkan telur.. Bahkan, ada yang denganpolosnya meminta maaf pada telur.. Soooo sweeett..
Kemudian, masing-masing tim disuruh menyimpulkan hikmahnya.. Jujur saya sendiri tidak tahu hikmahnya apa.. Saya hanya ingin mereka kreatif dalam menyelesaikan permainan.. Tapi, Sub'hanallah sekali mereka mampu mengambil hikmahnya sendiri.. Berikut Hikmah dari mereka..
Tim akhwat: Harus berani, kompak, kerja sama, dan pandai menyusun strategi.
Tim ikhwan: Telur ini bisa dianalogikan sebuah amanah, dan ketika diluncurkan dari atas itu ibarat amanah berasal dari atasan atau ketua, dan bawahan harus siap menerima dengan tepat. Ya pokoknya saling memahamilah.
Sip.. :)
Akhwat istirahat dulu ya..
Ada juga nih yang mainan meniup bulu nabi..
Ini yang ikhwan juga instirahat..
Lalu kami pelantikan.. Selamat ya.. Barakallah..
Berikutnya tukar kado..
Tuh, kalau akhwat yang milih lamaaaaaa banget.. terbiasa belanja.. banyak pertimbangan.. ujung-ujungnya pakai kancing..
Yang ikhwan dapet sisa-sisa aja.. hhe..
Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar.. Terima kasih untuk semuanya.. Pengalaman yang indah, ilmu yang bermanfaat, dan iman yang semakin kuat tentunya.. Barakallah.. Kami pun kembali menuruni bukit Purba Nglanggeran menuju rumah masing-masing..
Ini disempat-sempatkan foto di lekongan, padahal orang di atas udah pada ngantri.. hhe..
Begitulah sepotong episode pelantikan Ar-Roche Darussalam.
Numpang iklan nih, jika ada yang membutuhkan jasa outbond silakan hubungi saya(081227144577) lagi..
Alhamdulillah ini salah satu testimoni dari peserta..
Sekian. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Yah, jujur setelah lama saya tersesat dalam perkuliahan, dalam arti meninggalkan Ar-Roche Darussalam.. Kini saya kembali tersesat di jalan yang benar, yah di Ar-Roche Darussalam..
To the point aja, mau buat laporan pertanggungjawaban a.n. TIM HOREEE, khususnya tim outbond..
Usai beribadah, taujih, dan prokeran, kami kelaparan.. hahaha..
Tidak ada yang bisa mengalahkan keromantisan UKHUWAH..
Ini agenda surprise dari kami untuk peserta... Awalnya kami melantunkan doa Rabithah, lalu bersenandung bersama dan di akhiri dengan curhat bersama.
Beginilah ketika kata tak lagi bermakna.. Tangis pun penuh makna..
Muhasabah diri..
Dan kau lilin-lilin kecil
Sanggupkah kau mengganti
Sanggupkah kau memberi
Seberkas cahaya
Perguliran masa menuju pagi yang cerah.. KAMI SIAP OUTBOND.. yeeeeaaaaaahh...
Untuk pertama kalinya tour pakai tas ransel, biasanya cuma pakai tas slempang.. Hemm, mungkin atribut untuk outbondnya berlebihan.. haha..
Salah satu view puncak Nglanggeran yang menemani saya ketika galau sendiri menanti peserta outbond..
Dan inilah mereka, setelah sampai di pos 5.. Ada game rolling egg.. (untuk penjelasan game lebih detail akan saya post di bagian bawah dengan sub judul tor outbond)
Tidak lupa Basmallah..
Sub'hanallah, tim ikhwan berhasil melandaskan telur dengan sempurna.. Selamatttt..
Tim akhwat ngga kalah kreatif..
Tim akhwat sempat merasa takut ketika menenjunkan..
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa...
Tim akhwat merasa bersalah telah memecahkan telur.. Bahkan, ada yang denganpolosnya meminta maaf pada telur.. Soooo sweeett..
Kemudian, masing-masing tim disuruh menyimpulkan hikmahnya.. Jujur saya sendiri tidak tahu hikmahnya apa.. Saya hanya ingin mereka kreatif dalam menyelesaikan permainan.. Tapi, Sub'hanallah sekali mereka mampu mengambil hikmahnya sendiri.. Berikut Hikmah dari mereka..
Tim akhwat: Harus berani, kompak, kerja sama, dan pandai menyusun strategi.
Tim ikhwan: Telur ini bisa dianalogikan sebuah amanah, dan ketika diluncurkan dari atas itu ibarat amanah berasal dari atasan atau ketua, dan bawahan harus siap menerima dengan tepat. Ya pokoknya saling memahamilah.
Sip.. :)
Akhwat istirahat dulu ya..
Ada juga nih yang mainan meniup bulu nabi..
Ini yang ikhwan juga instirahat..
Lalu kami pelantikan.. Selamat ya.. Barakallah..
Tuh, kalau akhwat yang milih lamaaaaaa banget.. terbiasa belanja.. banyak pertimbangan.. ujung-ujungnya pakai kancing..
Yang ikhwan dapet sisa-sisa aja.. hhe..
Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar.. Terima kasih untuk semuanya.. Pengalaman yang indah, ilmu yang bermanfaat, dan iman yang semakin kuat tentunya.. Barakallah.. Kami pun kembali menuruni bukit Purba Nglanggeran menuju rumah masing-masing..
Ini disempat-sempatkan foto di lekongan, padahal orang di atas udah pada ngantri.. hhe..
Begitulah sepotong episode pelantikan Ar-Roche Darussalam.
Numpang iklan nih, jika ada yang membutuhkan jasa outbond silakan hubungi saya(081227144577) lagi..
Alhamdulillah ini salah satu testimoni dari peserta..
Sekian. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Tor OutBond
Pos 1 (Lana)
Permainan Sepatu yang
Tertukar:
1. Yel-yel
2. Peserta disuruh membuat lingkaran besar, saling
membelakangi alias mengahadap ke luar atau tidak menghadap ke pusat lingkaran,
lalu mata mereka ditutup.
3. Ikhwan-akhwat dijadikan satu dalam lingkaran
besar tapi tidak dicampur dan diberi jarak yang cukup jauh antara
ikhwan-akhwat.
4. Setelah mata mereka ditutup, sandal mereka
diambil yang sebelah kanan
5. Sandal sebelah kanan yang telah dikumpulkan
ditukar dengan sandal sebelah kanan milik anak lain, hingga semua memakai
sandal yang berbeda, yang sebelah kiri milik sendiri yang sebelah kanan milik
temannya. Dan ini acak tapi Ikhwan dapat ikhwan, akhwat dapat akhwat.
6. Setelah semua sandal tertukar, mereka disuruh
membuka penutup mata dan menghadap ke pusat lingkaran atau ke dalam.
7. Peserta disuruh cari pasangan sepatu milik
temannya yang mereka dapatkan, lalu berdiri di sebalahnya.
8.
Setelah semua menemukan pasangan sepatu
sebelahnya, mereka disuruh menyebutkan data (nama lengkap, tempat dan tanggal
lahir, alamat rumah, nomer telepon, kesibukan, golongan darah) pemilik sepatu
sebelah kanan dengan suara lantang agar terdengar seluruh peserta dan bergilir.
9. Bagi yang tidak berhasil disuruh keluar dari
lingkaran dulu, sampai semua mendapat giliran.
10. Setelah semua mendapat giliran, yang tidak
berhasil disuruh mencari informasi data dari pemilik sepatu sebelah kanan
sampai hafal dan dapat menyebutkan.
11. Peserta disuruh mengambil hikmah dari permainan.
Goal permainan ini adalah Ta’aruf,
harapannya semua pesert a mampu menghafal data dari semua peserta yang lain.
Alat: Sleyer dan sepatu/sandal
Pos 2 (Yekti)
Permainan Bajak Laut:
1. Yel-yel
2. Pemandu menceritakan kondisi di lapangan.. (ada
dua petak yang dibatasi oleh tali rafia di tanah, ada juga tali raffia
melingkar yang mampu dimasuki 3 orang). Satu petak yang dibatasi oleh raffia di
tanah ukurannya cukup besar, ini diibaratkan sebuah kapal bajak laut yang akan
karam. Ada pula petak kedua yang dibatasi oleh tali raffia yang ukurannya lebih
kecil daripetak pertama, ini diibaratkan sebuah pulau di mana harta karun
sebagai tujuan pelayaran tersebut terpendam. Dan tali raffia yang mampu
melingkari 3 orang diibaratkan sekoci yang mampu menyelamatkan para awak kapal
ke pulau seberang.
3. Peserta disuruh mendiskusikan bagaimana menuju
ke pulau seberang untuk mendapatkan harta karun dengan kondisi kapal mereka
akan karam dan hanya terdapat sekoci yang mampu membantu mereka menyeberang
pulau dengan dua kali bolak-balik dan sekoci hanya mampu menampung 3 orang
penumpang, sementara anggota mereka ada lebih dari 13 orang(sesuai jumlah
seluruh peserta)
4. Setelah berdiskusi, peserta disuruh memutuskan
pilihan dan memperagakan dengan berimaginasi selayaknya bajak laut di samudera
lepas.. haha..
5. Peserta disuruh mengambil hikmah dari permainan.
Goal permainan ini adalah
menanamkan nilai ta’awun, tafakul, itsar..
Alat: tali raffia
Pos 3 (Naili)
Permainan Surprice
1. Yel-yel
2. Peserta dibagi kelompok, tiap kelompo 3 orang.
Dan disuruh antri di tempat yang jauh dari medan perang.
e 3. Peserta disuruh merelakan satu orang untuk
mengambil kertas di medan perang dengan mata tertutup, dan satu lagi untuk
mengarahkan.
4. Setelah berhasil mendapat kertas yang
sebanyak-banyaknya, relawan disuruh memilih dua pilihan yang disembunyikan.
5. Berikutnya peserta diberikan bahan makanan
sesuai yang ada dikertas. Dan di suruh makan, seluruh anggota harus ikut maan
walaupun sedikit, makan sampai habis baru boleh melanjutkan ke pos beriktnya.
6. Peserta disuruh mengambil hikmah dari permainan.
Goal permainan ini adalah
menanamkan nilai kekompakan, kerjasama, ta’awun, dan tafakul.
Alat: Snack, susu, garam, terasi,
raffia, pasak, kertas
Pos 4 (Mas Arif)
Permainan Balon
Komando
1. Yel-yel
2. Peserta disuruh membuat lingkarang besar dengan
mata tertutup. Kecuali ketua yang nanti akan mengarahkan anggotanya.
3. Anggota yang telah ditutup matanya di acak
sedemikian rupa sehingga lupa arah.
4. Lalu letakan balon di suatu tempat.
5. Ketua disuruh memberikan komando ke anggotanya
(tidak boleh menyebut nama anggota dan letak balon) untuk meletuskan balon.
6. Peserta disuruh mengambil hikmah dari permainan.
Goal permainan ini adalah
mengenalkan mengenai koordinasi, leadership, dan tanggung jawab.
Alat: Balon dan sleyer
Pos 5 (Gaiety)
Permainan Rolling egg
1. Yel-yel
2. Peserta dibagi kelompok, tiap kelompo 3 orang.
Masing-masing kelompok dibagikan kertas, sedotan, dan solasi.
3. Peserta disuruh membuat alat yang membantu
mereka untuk mengamankan telur ketika di rolling dari ketinggian anggota yang
paling tinggi.
4. Setelah alat jadi, telur pun diluncurkan.
5. Peserta disuruh mengambil hikmah dari permainan.
Goal permainan ini adalah
menerapkan nilai kerjasama, kekompakan, kekreatifan, dan menganalisa
permasalahan untuk ditemukan solusinya.
Alat: Kertas, sedotan, solasi, dan
telur.
Langganan:
Postingan (Atom)