Ini bukan soal idiologi, kapitalis atau komunis. Ketika kita mampu mengikis puncak ego terkutuk, saat inilah semua mampu berujung damai dan harmonis. Bahkan ketika idiologi tersebut bukanlah idiologi sempurna yang tak mampu menjadi problem solves cukuplah kita delete. Background kepentingan yang memotivasi hanyalah sampah, kesejahteraan bersamalah yang kita nantikan. Ibarat sebuah spion, mungkin kita perlu melihatnya sesekali untuk evaluasi, namun bukan berarti kita memandangnya terus menerus. Ingatlah di depan ada tembok yang menghalang. Ibarat menumpang sebuah kereta, dan ketika kereta rusak tak dapat berjalan apakah kita akan terhenti pada titik itu saja? Live must be move on, so many targets in front of us. So let's take another train.
Russell, Bertrand, 2000, Akal Sehat dan Ancaman Nuclear, Yogyakarta, Ikon Teralitera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar