Jumat, 23 Maret 2012

Psikolog

Kau tahu betapa susahnya menterapi diri . . Hemff . . Ini terjadi setelah saya menterapi seorang apatis . . Tiga tahun telah ku tinggalkan dia dengan kesibukan ku sendiri . . Dan kini ku sadar dia benar-benar telah larut dalam fantasinya sendiri tanpa kenal kanan-kiri . . Penyesalanku sungguh-sunggu sangat menyesal . . Hipotesis pertama dia mengidap phobia sosial . . Setelah saya tanyakan . . Tak ada jawaban . . Hipotesis kedua dia menganggap diri lebih tinggi (sombong,-red) . . Tidak tega menanyakan, mencoba untuk memikirkan sendiri . . Sepertinya salah besar . . Tak ada yang bisa membuatnya sombong . . Hipotesis ketiga mencoba mengambil oposisi binner dari hipotesisi kedua, yakni dia minder . . Saya tanyakan . . Tak ada jawaban . .

Astag'firullah apa yang salah . .
Tuhan . . . Cukup Tuhan yang mampu menyelesaikannya . .
Mungkin saya bukan perantaraNya . .
Dan sayalah masalahnya . .
Saya butuh belajar lebih dalam . . .
Untuk jenjang pendidikan berikutnya . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar