Selasa, 23 Desember 2014

Aku Bukan Pendaki

Adalah ruang kejengkelanku.. Ketika seseorang menilaiku seorang pendaki, pecinta alam, dan serupanya.. "Mbak Gaiety suka ndaki ya?" Tanya mereka dengan penasaran..
Sejenis itulah pertanyaan yang ingin aku debat..
Ke Gunung itu baru 3 kali, pertama dengan teman ke Lawu dan tujuannya menemani dia yang notabenenya angkatan tua sendiri.. kedua, dengan Kakak perempuan ku ke Merbabu dan tujuannya menemani dia yang diajakin pacarnya, eh bukan cowok yang naksir dia.. Ketiga, dengan Kakak perempuan ku lagi ke Sumbing dan tujuannya sama seperti pendakian kedua.. Alhamdulillah, aku dapat mendampingi mereka mencapai puncaknya semua. Dan, yang perlu digaris bawahi adalah keterpaksaan. Aku mendaki bukan karena suka tapi karena terpaksa menemani mereka. Oleh karenanya, jarang aku begitu detail mempersiapkan segala sesuatunya dari hal paling urgent, yakni logistik, pakaian, dll, hingga P3K. Seringnya aku hanya membawa tas selempang isi dompet dan alat ibadah serta pakai sandal jepit tapi tetep pakai kaos kaki. Kata Kakak perempuan ku sih, "Jangan menyepelekan nyawa, nyawa mu itu cuma satu.." "hahaha.." aku hanya dapat membalasnya dengan tawa. Kadang Kakak perempuan ku juga bilang, "Okhey, kamu ngga papa, ngga peduli dengan diri mu sendiri. Tapi kalau persiapan mu lebih matang, kamu akan lebih bermanfaat untuk yang lain. Karena bisa jadi peralatan yang udah kamu bawa bisa untuk nolong yang lain." Untuk yang ini aku ngga bisa tertawa, karena ada benernya juga sih.. Tapi otak ku tetap tergelitik untuk mendebat, hanya saja mendebat dalam hati.. "Emang, kita ngga bisa minta tolong ke alam ya? Alam kan sudah menyediakan segala sesuatunya. Pakai teknik survive natural dong.. Ngga usa rempong-rempong bawa ini-bawa itu.. Lagian, ndaki gunung cuma dua hari.. Abis naik langsung turun.. hahaha.." Yah, sebenarnya aku ngga bermaksud nggampangke.. Tapi memang beginilah aku. Kalau jadi trainer pun aku berlaku seperti ini. Apalagi kalian kalau ngajakin mendadak dan maksa banget.. :v
Dan Tahu ngga? Ketika di lapangan, Kakak perempuan ku yang udah punya persiapan matang tetap tidak bisa membantu apa-apa ketika anggota lain kakinya terkilir. Yah, walaupun dia bisa memberiku makan dengan persiapannya. Tapi sebenarnya, kalau ngga dilarang Kakak perempuan ku makan rumput aku juga akan makan rumput.. :v
AKU BUKAN PENDAKI, AKU HANYA RUMPUT LIAR YANG MENGANTAR PENDAKI SAMPAI PUNCAK.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar