Jumat, 11 Januari 2013

Halaqoh 1

Selain potensi jasmani dan naluri, manusia juga memiliki akal untuk menjalani hidup. Sejak lahir manusia telah dibekali Allah SWT. ketiga hal tersebut. Dalam holaqo kali ini, akan dibahas mengenai apa itu akal lebih mendalam.
Ketika kita melihat manusia yang terus menerus melakukan kesalahan apakah dia memiliki akal?
Ketika seekor kucing mampu dilatih berulang-ulang hingga dia dapat membedakan mana yang harus dia lakukan dan mana yang tidak seharusnya dia lakukan, apakah dia tidak memiliki akal?
Dikatakan akal sendiri bila empat persyaratan berikut terpenuhi, yakni otak, indra, fakta, dan informasi terdahulu. Jika salah satu dai komponen tersebut tidak dihadirkan, maka tak dapat dikatakan berakal.
Lalu apakah binatang tidak memiliki otak? Tentu punya. Apakah binatang tidak memili indra? Tentu punya. Apakah binatang tidak memiliki fakta? Tentu punya Dan yang terakhir apakah binatang tidak memili informasi yang terdahulu? Juga tentu punya. Lalu apa beda binatang dengan manusia? Apakah tetap akal itu sendiri?
Ya, tetap akallah yang membedakan manusia dengan binatang. Mengapa karena manusia mampu berinovasi, sedangkan binatang hanyamampu mengulang-ulang informasi yang terdahulunya. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Karena manusia dapat mengaitkan antara satu informasi dengan informasi lainnya, dalam artian dapat membandingkan informasi sebelumnya dengan informasi lainya secara kompleks dan komprehensif. Yang kemudian manusia dapat memilih mana cara yang paling menguntungkan. Sedangkan binatang, dia tidak mampu mengaitkan informasi satu dengan informasi lainnnya. Sehingga mereka hanya melakukan aktivitas sesuai dengan kebiasaan.

Pembahasannya berikutnya adalah Qada dan Qadar. Qadar artinya kadar, hal ini yang mencakup keseluruhannya, baik yang menguasai maupun yang dikuasai manusia. Ketika membahas yang menguasai manusia maka ada dua sunatullah(hasil dari perjuangan manusia) dan bagian usia, jodoh, rezeki. Mengenai yang menguasai manusia, bermakna tidak perlu dipertanggung jawabkan oleh manusia. Sedangkan yang dikuasai manusia adalah segala sesuatu yang harus diusahakan manusia untuk mencapai sunatullah, hal ini yang perlu dipertanggungjawabkan oleh manusia. Maka wajib hukumnya kita berilmu dan ikhlas dalam melaksanakannya. Dalam artian tidak dengan begitu manusia bermalas-malasan menanti sunatullah.
Sedangkan Qada adalah ketetapan Allah. Seperti pisau yang tajam, matahari yang panas, malam yang dingin, api yang panas, selimut yang hangat. Nah keteapan ini huumnya mubah, namun tergantun manusia menyikapinya, jika api itu untuk membakar hutan cagar alam maka hukumnya haram. Atau ketika pisau itu digunakan untuk membunuh orang maka hukumnya pun berubah menjadi haram pula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar