Malam ini terdengar isakan tangis . . Isakan tangis dari seorang yang merasa teraniaya selama hidupnya. Ini kali pertama ia menangis di hadapan ku. Mungkin malam ini adalah malam puncak hasrat hidupnya. Dan esok pagi ia tak punya keinginan untuk merasakan segala sesuatu terkhusus cinta.
Peristiwa kontras terjadi beberapa hari lalu, teman saya berdoa agar segera menikah. Lalu teman yang lain pun mengamininya dan ikut berdoa agar segera menikah juga. Tapi ada beberapa teman yang menyangga, "Iih, kug nikah muda. . Cari kerja dulu lah . ." Yang lain pun menambahkan, "Lebih baik nikah, dari pada pacaran." Lalu hening dan tiba-tiba syaraf otak saya mengencang dan berputar-putar menyongsong lamunan panjang. Karena pusing, saya putuskan untuk berpamitan dengan teman-teman dan berjabat tangan. Namun satu dari teman saya bertanya, "Gapety kapan nikah?" Saya pun menjawab, "Saya tidak menikah. Hahaha . . Dosa ya?" Beberapa teman yang mungkin kaget hanya terdiam. Sedang teman yang sudah peka reflek mengamini. (Aamiin)
Cinta . .
Mungkin itu entry point-nya . .
Sulit mendefinisikan cinta . . Dan saya salut dengan para filsuf yang mampu mendefinisikan cinta dengan berbagai ekspresi, baik film, musik, drama, lukisan, puisi, hingga kalimat gombal.
Apakah cinta itu indah? Apakah cinta itu buruk? Kenapa harus ada cinta?
Kita tahu cinta bisa menstimulan orang untuk bahagia. Cinta juga bisa merangsang orang untuk berduka. Apa cinta itu? Mungkinkah cinta itu untuk berinteraksi dengan orang? Adanya sebuah kepentingan ekonomi, dan politik dapat menjadi motive seseorang untuk berinteraksi. Jadi apa guna cinta itu?
Setelah saya ketahui mereka yang ingin menikah karena cinta. Dibalik itu, mereka ingin lindungan dari seseorang. Mereka ingin jasanya dibalas. Mereka ingin menghindari stigma masyarakat akan perawan tua. Apa itu cinta?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar