[02/02 05:28] +62 813-2875-4180: *CARA MELATIH KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK-ANAK KHUSUS*
Bagaimana Cara Melatih Kemampuan Motorik Halus pada Anak-Anak Khusus ?
Motorik halus adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh seseorang pada tingkat perkembangannya yang berhubungan dengan koordinasi fisik, sel otak dan koordinasi mata sehingga seorang anak mencapai kemampuan sesuai dengan perkembangannya.
Kemampuan Motorik halus adalah tingkatan perkembangan yang harus dimiliki oleh setiap anak pada masing-masing perkembangannya. Masing-masing perkembangan motorik halus anak akan berbeda sesuai dengan tingkat kemampuan anak termasuk dalam kecerdasan dan keadaan fisik anak, stimulus yang anak dapat dari lingkungan keluarganya termasuk dalam pola asuh dan pola didik serta perkembangan kemampuan masing-masing anak.
Berikut ini tingkat perkembangan motorik halus menurut tngkatan usia :
1. Usia 1- 2 tahun
a. Memegang alat tulis
b. Membuat coretan bebas
c. Menyusun menara dengan 3 balok
d. Memegang gelas dengan 2 tangannya
e. Menumpahkan benda-benda dari wadah dan memasukkanya kembali
f. Meniru garis vertikal dan horizontal
g. Memasukkan benda ke dalam wadah yang sesuai
h. Membalik halaman buku walau belum sesuai
i. Menyobek kertas
2. Usia 2-3 tahun
a. Meremas kertas atau kain dengan menggunakan lima jari
b. Melipat kertas meskipun belum rapi/lurus
c. Menggunting kertas tanpa pola
d. Koordinasi tangan cukup baik untuk memegang benda pipih seperti sikat gigi dan sendok
3. Usia 3-4 tahun
a. Menuangkan air, pasir atau biji-bijian kedalam tempat penampung (ember, mangkuk)
b. Memasukkan benda kecil kedalam botol (potongan lidi, kerikil atau biji-bijian)
c. Meornce manikmanik yang tidak terlalu kecil dengana benang yang agak kaku
d. Menggunting kertas dengan pola garis lurus
4. Usia 4-5 tahun
a. Membuat garis vertikal, horizontal, garis lengkung kiri/ kanan, miring kiri/kanan dan lingkaran
b. Menjiplak bentuk
c. Mengkoordinasi jari tangan dan mata untuk meniru bentuk tulisan
d. Meniru bentuk dari berbagai media
e. Membuat bentuk dari bahan tanah liat/plastisin atau media lainnya sesuai dengan ekspresi diri
5. Usia 5-6 tahun
a. Menggambar sesuai dengan gagasannya
b. Meniru bentuk dengan berbagai media (menulis bentuk, melipat, membentuk plastisin)
c. Melakukan ekspolari dengan berbagai media
d. Menggunting sesuai pola
e. Menempel gambar dengan tepat
f. Menggambar secara detail
Lalu bagaimanakah dengan anak-anak khusus dengan perkembangan motorik halus yang belum mencapai sesuai dengan perkembangannya? Tak usah pesimis, ikuti setiap tahapan perkembangan yang ada lalu latih anak sesuai dengan kemampuannya. Catat setiap tahap perkembangan yang dapat dilakukan anak dan ulang kembali bila anak belum mencapai tahapannya.
Pada anak-anak khusus sering kali mengalami kesulitan dalam mengikuti tahapan-tahapan diatas tapi dengan latihan terus menerus serta kerja sama dengan orang tua untuk melatih setiap tahapan, kemampuan anak dalam motorik halus akan terlihat ada peningkatan.
Biasakan guru dan orang tua dalam setiap latihan untuk terus memberikan dorongan sehingga anak tidak terpaksa dalam melakukannya dan dalam keadaan menyenangkan. Beri terus latihan-latihan yang lebih bervariasi serta menyenangkan sehingga anak tidak bosan dengan latihan yang sama.
Kerjasama guru dan orang tua dalam penanganan anak-anak khusus, akan lebih meningkatkan kemampuan motorik halus anak-anak khusus. Guru harus mampu untuk memberikan arahan, motivasi serta bimbingan agar orang tua mengikuti program dan tahapan-tahapan yang diberikan oleh guru.
Jangan pernah bosan untuk terus melatih kemampuan motorik halus anak-anak khusus karena melatih anak-anak khusus agar mencapai perkembangannya dimulai dari rasa tanggung jawab kita sebagai pendidik.
Anak-anak adalah tanggung jawab kita, begitu juga dengan anak-anak khusus jadi kapan lagi kita berbuat kalau bukan dari saat ini juga.
Mari kita sukseskan program inklusi disetiap daerah agar nak-anak khusus pun mendapatkan layanan pendidikan sesuai dengan tingkat perkembangannya dan tetap memperhatikan kekhususannya.
Tidak ada yang tak mungkin bila kita terus mencoba, setiap hambatan itu bukan penghalang untuk terus memajukan anak-anak khusus karena hambatan itu adalah pembelajaran pada arah yang lebih baik bukan menghambat dan terhambat.
Sukses selalu untuk program inklusi. Setiap anak itu berharga dan setiap anak itu harus dihargai.
[02/02 06:03] +62 813-2875-4180: *Contoh Terapi Motorik Halus*
1.Latihan menuangkan air
Menuang air memang bukan suatu pekerjaan yang mudah bagi anak special, apalagi kalau diharuskan tidak boleh ada tetesan air di sekitarnya. Pertama-tama anak diberi latihan menuang air dengan jumlah sedikit melalui contoh yang diberikan. Semakin teratur dan tanpa tetesan dalam menuangkan air, maka semakin baik kemampuannya.
2.Bermain pasir
Selain dengan air, latihan menuang dapat pula dengan pasir kering. Botol dan panci sebagai tempat menuang pasir, dan pasir yang telah dituang ke botol dan panci tersebut dapat dituang kembali ke ember. Bermain pasir ini dapat pula menggunakan pasir basah. Dengan menggunakan pasir basah, anak Special diajak berkhayal untuk mencetak benda-benda yang diinginkan, seperti kue, bangunan gedung, gunung, dan lain sebagainya.
3.Bermain tanah liat
Pertama kali anak special bermain dengan tanah liat, barangkali kegiatan yang dilakukan hanya mengepal-ngepal saja. Namun apabila mereka diberikan bimbingan dan latihan, kegiatan tersebut dapat diarahkan membentuk benda-benda di sekitarnya, seperti boneka, asbak, atau yang lainnya. Setelah hasil pekerjaan anak tersebut selesai dan dikeringkan, dapat dicat dengan berbagai warna agar menarik perhatiannya dan timbul motivasi untuk berbuat lagi yang lebih baik.
4.Meronce manik-manik
Pertama kali yang perlu diajarkan dalam kegiatan meronce, yaitu meronce manik-manik yang besar, kemudian dilanjutkan dengan yang kecil dengan menggunakan benang atau kawat halus. Setelah anak tertarik dengan kegiatan tersebut, dilanjutkan dengan pemilihan dan kombinasi warna manik-manik yang dironce.
5.Latihan melipat
Untuk anak normal melipat bukan hal yang sulit, namun bagi anak Special melipat perlu diajarkan tersendiri sebab merupakan latihan yang tidak mudah. Latihan ini diawali dengan dua lipatan, empat lipatan, dan seterusnya dengan berbagai kombinasi sesuai batas kemampuan anak.
6.Mengelem dan menempel
Pertama-tama yang perlu diajarkan dalam latihan mengelem dan menempel ini, yaitu dengan menggunakan telunjuk jari untuk mengelem dan mengulasnya agar tidak terjadi kecerobohan. Untuk dapat lebih melekat, taruhlah secarik kertas atau kain di atasnya dan tekan. Apabila anak mampu mengerjakan dengan baik dan rapi, berilah pujian sebagai tanda penghargaan jerih payahnya.
7.Menggunting dan memotong
Latihan menggunting ini mengguanakan koran bekas, dapat diawali dengan menggunting bentuk sembarang, kemudian menggunting dengan cara yang lurus dan dilanjutkan dengan menggunting dengan garis-garis melengkung, yang akhirnya menggunting gambar-gambar dalam majalah atau koran.
8.Latihan menyobek
Untuk latihan ini anak harus menggunakan kedua tangannya, dimulai menyobek menjadi bagian-bagian besar hingga bagian yang sekecil-kecilnya. Hasil sobekan kertas kecil-kecil tersebut selanjutnya dapat dipergunakan untuk membuat rumah, pohon, gunung, dan lain-lain, dengan cara menempelkan di kertas yang masih utuh.
9.Jarum dan benang
Latihan jarum dan benang ini tidak hanya ditujukan bagi anak perempuan saja, tapi perlu juga diberikan pada anak laki-laki. Untuk kepentingan tersebut, dibutuhkan semacam alat bordir yang mula-mula harus ditusuk-tusukkan. Selanjutnya anak dapat dilatih menggunakan kain strimin yang kasar atau kain wol yang tebal dan sederhana. Dengan menggunakan jarum dan benang, anak special dapat membuat hiasan dinding, alas baki, tas, dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar